Nasional

Rebut Suara Nahdliyin, Hanura Bela KH Yahya Staquf

Rebut Suara Nahdliyin, Hanura Bela KH Yahya Staquf

JAKARTA-Serangan terhadap Ulama Nahdlatul Ulama (NU), terutama KH Yahya Staquf terkait kunjungannya ke Israel telah membuat sejumlah politisi menjadi geram dan kesal. Apalagi para politisi tersebut sengaja bermanuver membuat pencitraan kepada publik.

Namun berbeda dengan langkah Kader Hanura yang malah berani membela KH Yahya Staquf. Benarkah manuver Hanura dalam rangka merebut suara nahdliyin?

“Karena, dari wawancara tersebut, terbaca juga upaya Yahya untuk berdiplomasi tentang Islam di Indonesia sesuai ajaran Gus Dur,” kata Ketua Fraksi Partai Hanura DPR, Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/6/2018).

Langkah-langkah diplomasi yang dilakukan KH Yahya, kata Inas lagi, meniru cara cara Gus Dur yang memang sangat memahami bagaimana membangun perdamaian di Timur Tengah. Oleh karena itu tentu diplomasi yang dilakukan KH Yahya Cholil Staquf harus dihargai. “Harus juga dilihat apakah kepergian Yahya tersebut resmi atau pribadi,” tambahnya.

Yang jelas Ketua DPP Hanura, Inas Nasrullah Zubir memuji pidato KH Yahya cukup bagus dan mencoba membangun dialog.

Menurut Inas, kunjungan Yahya tak ada kaitannya dengan Jokowi. Karena itu kader Gerindra yang menyerang Yahya Staquf diminta tidak asal bicara dan asbun. “Urusan Yahya bukanlah urusan Jokowi. Jadi Gerindra janganlah bermain api,” ucapnya.

Seperti diketahui, Yahya berbicara di Israel pada Minggu (10/6/2018) waktu setempat. Dia menjadi pembicara dalam diskusi yang moderatornya Direktur Forum Global AJC Rabi David Rosen. Acara itu dihadiri 2.400 orang. 

Yahya berbicara dalam acara diskusi yang diadakan organisasi Yahudi Amerika. Dia juga telah menegaskan alasan kehadirannya di Israel.

“Saya berdiri di sini untuk Palestina. Saya berdiri di sini atas dasar bahwa kita semua harus menghormati kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka,” kata Yahya setelah menjadi pembicara dalam forum yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) di Israel itu sebagaimana dilansir NU Online, Senin (11/6). ***

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top