Industri & Perdagangan

Jelang Nataru, Pemkot Surabaya Kendalikan Harga Sambako Di Tujuh Pasar

Jelang Nataru, Pemkot Surabaya Kendalikan Harga Sambako Di Tujuh Pasar

SURABAYA, SUARAINVESTOR.COM-Pemerintah Kota Subaraya mengendalikan harga kebutuhan bahan pokok penting menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020 (Nataru). Salah satu caranya dengan menggelar operasi pasar.

“Ada tujuh pasar yang kita monitoring harga kebutuhan bahan pokok seperti Pasar Wonokromo, Pasar Pucang, Tambakrejo, Pasar Kembang, Pasar Pabean dan Pasar Genteng,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, di Surabaya, Jumat, (6/12/2019).

Kebijakan operasi pasar digelar pada 28 November 2019, hingga saat ini, sudah delapan lokasi yang dikunjungi di antaranya Dukuh Pakis, Tandes, Wonokromo, Gubeng, Benowo dan Rungkut. “Kami langsung menuju ke lingkungan masyarakat. Biasanya, kami menggunakan Balai RW, kemudian kantor kecamatan dan lainnya,” tambah.

Wiwiek menambahkan Dinas Perdagangan melakukan operasi pasar di sejumlah lokasi, sebagai upaya mengantisipasi lonjakan harga yang berlebihan. Disamping itu, kata dia, pihaknya juga terus memonitor harga-harga kebutuhan pokok di pasar tradisional.

“Ada tujuh pasar yang kita monitoring harga kebutuhan bahan pokok seperti Pasar Wonokromo, Pasar Pucang, Tambakrejo, Pasar Kembang, Pasar Pabean dan Pasar Genteng,” ujarnya.

Wiwiek menyampaikan, dalam memonitor pihaknya membandingkan daftar harga di periode yang sama mendekati Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Saat turun ke lapangan, diketahui harga-harga harga kebutuhan bahan pokok sudah mulai menggeliat.

Melihat kondisi tersebut dan memperhatikan hasil analisa, kata dia, Dinas Perdagangan memutuskan untuk menyelenggarakan operasi pasar. “Harga-harga bahan pokok, misalkan telur, daging ayam dan bawang merah adalah komoditas yang sedikit mengalami kenaikan, tapi tak signifikan,” katanya.

Ia menyebut untuk komoditas telur berdasarkan batas atas Harga Acuan Penjualan Konsumen (HPAK) besarannya Rp23 ribu per kilogram, namun di pasaran harganya sudah berkisar Rp24 ribu sampai 25 ribu per kilogram. Sementara bawang merah, HPAK mencapai Rp32 ribu per kilogram, namun harga di pasaran masih lebih rendah yakni Rp28 ribu sampai 30 ribu per kilogram.

“Meski rendah dari HPAK, tetapi karena trennya naik, maka perlu intervensi dengan melakukan operasi pasar,” katanya.

Hingga saat ini, jenis bahan kebutuhan pokok penting yang digelontor dalam kegiatan operasi pasar, meliputi telur, bawang merah, daging ayam dan bahan pokok lainnya, seperti minyak curah, karena trennya meningkat.

Wiwiek mengatakan dalam sekali kegiatan operasi pasar, jumlah komoditas yang digelontorkan, meliputi telur sebanyak 50 kilogram, gula 25 kilogram, minyak goreng 60 bungkus. Operasi pasar bahan kebutuhan pokok tersebut menyasar warga yang membutuhkan.

“Pak camat pasti tahu wilayah mana yang perlu dilakukan operasi pasar, terutama di kampung-kampung,” katanya.

Menurutnya, dalam sehari Dinas Perdagangan melakukan operasi pasar di dua titik lokasi dalam satu kecamatan. Kegiatan operasi pasar rencananya diselenggarakan di 31 Kecamatan. Pasokan bahan kebutuhan pokok dalam operasi pasar akan ditambah mendekati Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

“Untuk stok kebutuhan pangan sejauh ini masih aman,” katanya.

SURABAYA, SUARAINVESTOR.COM-Pemerintah Kota Subaraya mengendalikan harga kebutuhan bahan pokok penting menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020 (Nataru). Salah satu caranya dengan menggelar operasi pasar.

“Ada tujuh pasar yang kita monitoring harga kebutuhan bahan pokok seperti Pasar Wonokromo, Pasar Pucang, Tambakrejo, Pasar Kembang, Pasar Pabean dan Pasar Genteng,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, di Surabaya, Jumat, (6/12/2019).

Kebijakan operasi pasar digelar pada 28 November 2019, hingga saat ini, sudah delapan lokasi yang dikunjungi di antaranya Dukuh Pakis, Tandes, Wonokromo, Gubeng, Benowo dan Rungkut. “Kami langsung menuju ke lingkungan masyarakat. Biasanya, kami menggunakan Balai RW, kemudian kantor kecamatan dan lainnya,” tambah.

Wiwiek menambahkan Dinas Perdagangan melakukan operasi pasar di sejumlah lokasi, sebagai upaya mengantisipasi lonjakan harga yang berlebihan. Disamping itu, kata dia, pihaknya juga terus memonitor harga-harga kebutuhan pokok di pasar tradisional.

“Ada tujuh pasar yang kita monitoring harga kebutuhan bahan pokok seperti Pasar Wonokromo, Pasar Pucang, Tambakrejo, Pasar Kembang, Pasar Pabean dan Pasar Genteng,” ujarnya.

Wiwiek menyampaikan, dalam memonitor pihaknya membandingkan daftar harga di periode yang sama mendekati Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Saat turun ke lapangan, diketahui harga-harga harga kebutuhan bahan pokok sudah mulai menggeliat.

Melihat kondisi tersebut dan memperhatikan hasil analisa, kata dia, Dinas Perdagangan memutuskan untuk menyelenggarakan operasi pasar. “Harga-harga bahan pokok, misalkan telur, daging ayam dan bawang merah adalah komoditas yang sedikit mengalami kenaikan, tapi tak signifikan,” katanya.

Ia menyebut untuk komoditas telur berdasarkan batas atas Harga Acuan Penjualan Konsumen (HPAK) besarannya Rp23 ribu per kilogram, namun di pasaran harganya sudah berkisar Rp24 ribu sampai 25 ribu per kilogram. Sementara bawang merah, HPAK mencapai Rp32 ribu per kilogram, namun harga di pasaran masih lebih rendah yakni Rp28 ribu sampai 30 ribu per kilogram.

“Meski rendah dari HPAK, tetapi karena trennya naik, maka perlu intervensi dengan melakukan operasi pasar,” katanya.

Hingga saat ini, jenis bahan kebutuhan pokok penting yang digelontor dalam kegiatan operasi pasar, meliputi telur, bawang merah, daging ayam dan bahan pokok lainnya, seperti minyak curah, karena trennya meningkat.

Wiwiek mengatakan dalam sekali kegiatan operasi pasar, jumlah komoditas yang digelontorkan, meliputi telur sebanyak 50 kilogram, gula 25 kilogram, minyak goreng 60 bungkus. Operasi pasar bahan kebutuhan pokok tersebut menyasar warga yang membutuhkan.

“Pak camat pasti tahu wilayah mana yang perlu dilakukan operasi pasar, terutama di kampung-kampung,” katanya.

Menurutnya, dalam sehari Dinas Perdagangan melakukan operasi pasar di dua titik lokasi dalam satu kecamatan. Kegiatan operasi pasar rencananya diselenggarakan di 31 Kecamatan. Pasokan bahan kebutuhan pokok dalam operasi pasar akan ditambah mendekati Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

“Untuk stok kebutuhan pangan sejauh ini masih aman,” katanya.

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top