Perbankan

BRI Kantongi Laba Rp32,4 Triliun

BRI Kantongi Laba Rp32,4 Triliun

JAKARTA-PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk mengantongi laba bersih sepanjang 2018 sebesar Rp32,4 triliun atau naik 11,6 persen (tahun ke tahun/yoy) dibandingkan pada 2017. Perolehan laba ditopang penyaluran kredit yang naik 14,1 persen (yoy) di akhir 2018 menjadi Rp843,6 triliun dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) secara kotor (gross) sebesar 2,27 persen. “Dari penyaluran kredit, pendorong profitabilitas BRI yakni penyaluran kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sebesar Rp645,7 Triliun, atau setara 76,5 persen dari total penyaluran kredit BRI,” kata Direktur Utama BRI Suprajarto di Jakarta, Rabu, (30/1/2019)

Bank pemerintah spesialis kredit UMKM ingin mengerek naik porsi kredit UMKM menjadi 80 persen dari total kredit pada 2022. Dengan NPL gross di 2,27 persen, BRI pada 2018 juga menaikkan rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (NPL Coverage) menjadi 185,9 persen dari posisi di 2017 yang sebesar 183 persen.

Berbicara tentang kredit kecil, di sepanjang 2018, BRI juga mengucurkan Kredit Usaha Rakyat senilai Rp80,2 triliun kepada 3,9 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

Adapun fungsi intermediasi BRI ditopang dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga dari masyarakat sebesar Rp944,3 triliun atau naik 12,2 persen (yoy).

Suprajarto mengatakan pendorong lain laba bersih BRI adalah peningkatkan efisiensi proses bisnis. Hal tersebut tercermin dari penurunan Beban Operasional Terhada Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 0,7 persen menjadi 70 persen pada akhir 2018 dari 2017 yang sebesar 70,7 persen.

Dari sisi pendanaan, struktur dana murah (Current Account/Saving Account) BRI meningkat, dari 59 persen di akhir tahun 2017 menjadi 60,1 persen pada Desember 2018. Sementara, likuiditas yang terlihat dari rasio pembiayaan terhadap pendanaan (Loan to Deposit Ratio/LDR) sebesar 89,3 persen atau masih relatif terjaga dari rentang parameter kehati-hatian yang digunakan regulator Bank Indonesia di 78-92 persen.

Dengan pertumbuhan laba 22,6 persen dan kolektivitas dalam menghimpun pendanaan, rasio kecukupan modal inti (Capital Adequacy Ratio/CAR) BRI sebesar 21,3 persen. Sementara aset BRI terkumpul Rp1296,9 triliun atau tumbuh 15,2 persen (yoy) dibandingkan posisi Desember 2017 yang sebesar Rp1126,2 triliun. ***

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top