JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM – Memilih untuk menjadi pengusaha bukan perkara mudah, selain harus terus berinovasi agar produk tetap berkualitas, juga harus memikirkan nasib karyawan yang bekerja kepada perusahaan tersebut.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Ekonomi Kreatif, Erik Hidayat mengungkapkan menjadi pengusaha itu pasti harus punya mental yang kuat. Ide-ide kreatif menjadi sangat real dan untuk waktunya juga tergantung dari kesiapan individu.
”Menjadi pengusaha, harus berani jatuh. Dengan berani jatuh, seseorang dapat belajar dari kejatuhannya tersebut sehingga akan lebih kuat menghadapi tantangan di era globalisasi mendatang. Harus pantang menyerah, berani jatuh lalu membuat jaringan yang seluas-luasnya dan tetap fokus dengan usaha yang kita jalankan,” kata Erik saat acara Ngobrol Bareng Senior (Ngobras) di posko kemenangan ‘Rumah Mempesona’ di Jakarta, Sabtu, (15/2/2020).
Lebih lanjut Erik menceritakan suka dan duka bagaimana dirinya jatuh bangun untuk menyelamatkan perusahaan yang saat itu terkena krisis ekonomi 1998 dan akhirnya memutuskan masuk Hipmi pada 2007.
“Krisis 1998, kita down. Perusahaan kita turun banget, artinya sedang memulai perusahaan properti dan utang bank menumpuk banyak. Di situ saya terus memutar otak untuk menyelamatkan perusahaan,” tambahnya.
Jadi, lanjut Erik, dituntut berpikir keras, bagaimana caranya agar tetap bisa survive, misalnta dapat proyek rumah meski rumah sederhana. Tentu saja acara Ngobras yang diadakan oleh calon ketua umum Hipmi Jaya, Sona Maesana sangat bermanfaat bagi pengusaha millenial yang perlu jaringan luas. “Saya bergabung dengan organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk mendapatkan peluang-peluang lainnya,” ungkapnya.
Menurut Erik, sharing pengalaman antara senior dan junior di Hipmi sangat diperlukan sehingga ke depan bisa bersinergi. Selain soal pengalaman, tentu manfaat secara organisasi masuk Hipmi, bagaimana bisa menambah kontak dengan teman pengusaha.
“Bersinergi antara senior dan junior sudah menjadi kewajiban pengusaha sehingga dunia usaha di Indonesia lebih maju dan berkembang. Ini menumbuhkan rasa saling percaya di antara teman-teman pengusaha muda sehingga nantinya bisa bersinergi dan lebih maju,” tukas Erik.
Dalam kesempatan yang sama, calon Ketua umum Hipmi Jaya, yang juga CEO dan pendiri Satria Akasa Investama, Sona Maesana mengatakan maksud dan tujuan acara Ngobras Hipmi ini jadi acara rutin, diharapkan menjadi jembatan antara senior dan junior.
Dengan melakukan sinergi, Sona meyakini bisnis para anggota akan lebih berkembang dan menghasilkan profit yang lebih besar. Selain itu, lewat sinergi juga dapat memupuk rasa solidaritas dan semangat kerjasama diantara sesama anggota HIPMI.
Ke depan, Sona mengatakan Hipmi Jaya harus meningkatkan kerjasama antara organisasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan perusahaan swasta. “Akan ada banyak pembangunan dan kemajuan dari hasil kerjasama HIPMI Jaya dengan Pemprov DKI maupun pihak swasta. Ke depan HIPMI Jaya akan jadi strategic partner nya pemerintah provinsi DKI,” pungkas Sona. ***